A/N: lanjutan dari Worldwide, tapi yg ini pake indo.. hahaha
maklum,lidah masih keseleo gra2 yg worldwide :P
**************************************************
Derita pacaran sama artis itu begini deh. Mau ketemu aja susah banget, James sudah kembali dua minggu yang lalu. Tapi sampai saat ini aku belum bertemu dengannya. Oh, .memang, kita sudah ratusan kali merencanakan kencan romantis yang—bukannya terlaksana, malah harus kandas ditengah jalan karena jadwal syuting dan pemotretan James. Aku mengerti, sangat mengerti kesibukan James. Tapi terkadang aku cemburu juga. Apalagi kalu membayangkan dia dikelilingi model-model cantik nan bohai itu. Rasanya ingin aku seret James dan menguncinya di lemariku biar dia tidak pergi-pergi lagi.
Aku mendesah lemah. Dia baru saja meneleponku untuk – lagi-lagi, membatalkan kencan kami. Yah… harusnya malam ini kami bertemu. Aku kangen banget sama dia dan dia masih punya utang cium padaku. Tapi gara-gara managernya yang bawel, yang tiba-tiba saja punya ide gila untuk berpesta dengan ultimatum SEMUA ANAK BTR HARUS IKUT, TANPA TERKECUALI!. James terpaksa membatalkan kencan kita.
“Satu lagi pengorbanan..” aku berkata pada diriku sendiri. Sudah tak terhitung berapa banyak pengorbanan yang aku lakukan selama kami pacaran. Pembatalan kencan hanya satu dari sederet daftar panjang pengorbanan-pengorbanan itu. Tapi aku gak menyerah. Aku gak mau kehilangan James.
James… rasanya cintaku untuknya tidak akan pernah habis, malah semakin bertambah. Tersenyum sendiri aku memeluk erat boneka beruang pemberian James. Dia memberikanku boneka ini pada ulang tahunku yang ke-17. boneka ini besaaaar banget, seukuran tubuh James. Dia bilang, boneka ini bisa mewakilinya saat aku kangen dan tidak bisa bertemu. Aku bisa memeluk, mencium, bahkan menghajar boneka ini dan menganggapnya James. Tapi tidak peduli seberapa erat aku memeluknya, sebarapa sering aku menciumnya, itu tidak mengurangi rasa kangenku. Aku mau James yang asli!!
“aaarrrgghh…..” menggerung frustasi aku menyambar remote tv yang tergeletak pasrah di kasurku. Aku butuh pengalih perhatian. Aku menyalakan tv, sialnya jam segini tayangan infotaiment lah yang merajai acara-acara tv.
“Oh God.. kill me now!!”
Aku benci gossip. Mereka semua hanya pintar ngomong, mencari berita-berita bohong sebanyak yang mereka bisa. Sejak pacaran dengan James tak terhitung berapa gossip-gossip miring yang menghampirinya. Oh yeah.. bukan hanya miring sih… gossip-gossip positifpun banyak. Namun lajunya tak sebanding dengan gossip-gossip tidak benar yang paparazzi lemparkan.
James pernah curhat padaku. Dia bilang “I love being a public figure but sometimes it’s too much annoying”.
Kalau sudah begitu aku akan menghiburnya, memberikan kata-kata penyemangat dan itu semua akan berakhir dengan dia menciumku lembut.
Aaahhh.. tuh kan aku kepikiran James lagi.
“Dammit!!” aku bersiap mematikan tv saat aku melihat berita itu.
“IS JAMES MASLOW DATING MIRANDA COSGROVE??”
Begitu bunyi headlinenya. Aku mengeraskan volume tv dan menyimak.
“The hottest from Big Time Rush, James maslow is rumored to be dating our teen pop iCarly artist Miranda Cosgrove. They were caught spending a romantic dinner in Nobu Restaurant last saturday night. Although Miranda has confirmed that they’re just friends but their closeness seems clearly.”
“We’re just a friend” itu Miranda yang bicara. “he’s a sweet guy though, but for now I think we’ll stay like this” dan dia tersenyum manis sekali, yang membuatku muak. Aku langsung mematikan tv. Paparazzi sialan, mereka merusak mood ku –yang memang sudah rusak, dengan sempurna. James tidak pernah cerita apa-apa tentang Miranda, yang aku tahu mereka bardua kenal hanya karena bernaung di rumah produksi yang sama. Dan apa katanya tadi?
“Mereka kedapatan menghabiskan makan malam romantis sabtu malam lalu??” itu kan saat James membatalkan kencan kami yang ketiga dengan alasan ‘acara khusus BTR’. Dia tidak menyabut-nyebut Miranda saat itu. Apa ini artinya….
Tidak.. Tidak… ini Cuma gossip. James tidak mungkin selingkuh. Sebenarnya dia memang tidak pernah memperkenalkan aku secara resmi ke wartawan, tidak pernah mempublikasikan hubungan kami, dengan alasan popularitas—begitu kata managernya yang bawel. Selama ini aku tidak pernah protes. Aku tidak peduli dengan cap ‘Pacarnya James’. Bagiku, sudah cukup James mencintaiku dan aku mencintainya. Tidak peduli apa kata orang. Tapi kalau dilihat dari gelagatnya sekarang, sepertinya aku butuh ‘cap’ itu.
***
“Aku kangen..”
“Aku lebih kangen..”
“Aku pengen meluk kamu, aku capek banget hari ini. Pemotretan untuk cover majalah ini, majalah itu, pembuatan video klip, syuting..” James mengeluh padaku. Aku Cuma bisa tersenyum mendengarnya. Kalau aku berada di dekatnya, aku pasti sudah membelainya dari tadi, hanya saja saat ini kami tengah berbicara via telepon.
“Mau bagaimana lagi, itu kan pekerjaanmu. Kau harus menjalaninya dengan ikhlas.”
“yah.. gampang bicara, seandinya kau yang ada di posisiku”.
Aku tertawa geli mendengar dia merajuk seperti itu “Oh.. aku tidak mau berada di posisimu, dengan segebung aktivitas dan gossip-gossip yang memburuku? Tidak terimakasih, aku maih mau hidup normal.”
James ngedumel gak jelas, saat ini dia pasti menekuk bibirnya, ekspresi yang biasa dia lakukan kalau sedang kesal. Aku tersenyum, dia selalu terlihat menggemaskan dengan ekspresi itu. Ngomong-ngomong soal gossip aku jadi ingat.
“Hey.. kemarin aku lihat infotaiment, dan well.. ada berita tentang kamu.” Aku berkata hati-hati tidak ingin menyulut pertengkaran.
“Oh ya?? Berita apa??”
“Kau tahu.. soal dengan kedekatanmu dengan Miranda.”
“Oh..” dia menanggapinya datar.
‘Oh…’???? dia diosipkan pacaran dengan artis cantik yang terkenal—berbanding terbalik denganku, dan dia Cuma bilang ‘Oh…’??
“kau tidak mau menjelaskan apa-apa padaku??” tanyaku memancing.
“apa yang perlu dijelaskan??” dia terdengar malas “Kami hanya teman, kau tahu itu kan??”
“Iya.. tapi kau tidak bilang sabtu malam kemarin kau makan malam romantis dengan dia.” Aku berkata sedikit sarkastis.
“Sabtu malam???” dia berpikir sebentar “Oh itu.. kami tidak makan malam romantis, itu makan malam biasa dan bukan hanya ada aku dan Miranda, Kendall, Carlos, Logan dan semua kru juga ada disana.”
“tapi kau tidak bilang disana ada Miranda.” aku tidak mau kalah.
“Apa itu penting??”
‘Penting kalau pacarmu seorang artis yang dikelilingi cewek-cewek cantik dan rentan terhadap gosip’ aku ingin mengatakan begitu, tapi yang keluar malah “uh.. gak juga sih.”
“Lalu kenapa dipermasalahkan??”
Aku mengeluh pasrah dan memilih diam, kalau keadaannya tidak seperti ini aku akan mati-matian berargumen sampai dia minta maaf. Tapi aku tidak mau merusak kesempatan ngobrol yang semakin jarang aku dapat ini.
“Ngomong-ngomong babe.. sudah dulu ya.. aku ada rekaman setengah jam lagi. Aku telepon lagi nanti. Bye,, I Love You.”
Dan tanpa menunggu persetujuanku dia memutuskan telepon.
“I love you too” kataku pelan sambil menaruh telepon.
James rasanya semakin jauh. Dia tidak lagi semanis dulu. Dia jarang menelepon, jarang memberikanku kejutan-kejutan kecil yang dulu sering dia lakukan. Sepertinya hubungan kami stuck di tempat.
Aku meraih music playerku dan memutar ‘Stuck’, salah satu lagu favoritku dari BTR—bandnya James.
Ah.. andai saja James menyanyikan lagu ini untukku…
---STUCK---
Oh, oh, oh, oh, oh
There were so many things
That I never ever got to say
'Cause I'm always tongue tied
With my words getting in the way
If you could read my mind
Then all your doubts would be left behind
And every little thing
Would be falling into place
I would scream to the world
They would see, you're my girl
But I just...
Keep gettin' stuck, stuck
But I'm never givin' up, up
In the middle of a
Perfect day
I'm tripping over
Words to say
'Cause I don't want to keep you guessing
But I always end up gettin' stuck, stuck
But I'm never giving up, up
Oh, oh, oh, oh, oh
It's the way that I feel
When you sayin what you say to me
Keeps you running through my mind
24/7 days a week
And if you've got the time
Just stick around and you'll realize
That it's worth ever minute it takes
Just wait and see
I would scream to the world
They would see, you're my girl
But I just...
Keep gettin' stuck, stuck
But I'm never givin' up, up
In the middle of a
Perfect day
I'm tripping over
Words to say
'Cause I don't want to keep you guessing
But I always end up gettin' stuck, stuck
But I'm never giving up, up
I'm over the chances
Wasted
Tell me it's not to late, it's
Only the nervous times
That keep me bottled up inside
Oh, oh, oh, oh, oh
Oh, oh, oh, oh, oh
Keep gettin' stuck, stuck
But I'm never givin' up, up
In the middle of a
Perfect day
I'm tripping over
Words to say
'Cause I don't want to keep you guessing
But I always end up gettin' stuck, stuck
But I'm never giving up, up
Yeah, yeah
Oh, oh, ohh, oh, oh
'Cause I don't want to keep you guessing
But I always end up gettin' stuck, stuck
But I'm never giving up, up
Tidak ada komentar:
Posting Komentar